Jurusan Teknik Pertambangan UPN “Veteran” Yogyakarta berdiri pada tahun 1958 dan telah memiliki jurusan sendiri pada tahun 1965. Sebagai salah satu jurusan teknik pertambangan tertua di Indonesia, jurusan ini membawahi dua program studi sarjana dan satu program studi magister, yaitu Teknik Pertambangan, Teknik Metalurgi, dan Magister Teknik Pertambangan.

Alhamdulillah, pada tahun 2016 Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan UPN “Veteran” Yogyakarta mendapatkan status akreditasi A dari BAN-PT. Terkait konsentrasi jurusan, Teknik Pertambangan UPN “Veteran” Yogyakarta hanya mempelajari tambang umum, dari proses prospeksi hingga proses pasca tambang. Selanjutnya, terkait dengan fasilitas, program studi Teknik Pertambangan memiliki beberapa laboratorium yang menunjang proses perkuliahan. Laboratorium ini tersebar baik di Kampus I maupun di Kampus II. Di Kampus I sendiri ada Laboratorium Perpetaan dan Ukur Tambang, Laboratorium Pengolahan Mineral, dan Laboratorium Simulasi dan Komputasi Tambang. Adapun untuk Laboratorium Simulasi dan Komputasi Tambang, pada tahun 2015, mendapat hibah dari IKATA (Ikatan Alumni Tambang) berupa software Micromine. Sedangkan di Kampus II terdapat Laboratorium Mekanika Batuan, Mekanika Tanah, Ventilasi Tambang, Analisis Batu Bara, dan Laboratorium Teknik Peledakan.

Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan UPN “Veteran” Yogyakarta sendiri berdiri pada 27 Mei 1994 dengan ketua pertama yaitu Cahyo Kurniawan. Tujuan dibentuknya Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan UPN “Veteran” Yogyakarta adalah sebagai wadah bagi anggota untuk menyalurkan aspirasinya dan juga untuk mengembangkan minat dan bakat anggota. Adapun HMTA UPN “Veteran” Yogyakarta memiliki beberapa bidang, yaitu bidang sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan, informasi dan komunikasi, advokasi, dana usaha, kesekretariatan, dan bidang eksternal.

Sebagai wadah bagi anggota untuk mengembangkan minat dan bakatnya, HMTA UPN “Veteran” Yogyakarta memiliki tujuh Kelompok Studi Mahasiswa (KSM), yaitu KSM Duta (Dangdut Tambang), KSM Ilmiah, KSM Potret, KSM MEC (Mining English Club), KSM Basket, KSM Futsal, dan KSM Badminton. Melalui kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh himpunan, diharapkan akan membuahkan lulusan yang unggul dan berkualitas, yang nantinya akan bekerja di beberapa perusahaan tambang, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

HMTA sendiri memiliki logo berbentuk segitiga terbalik dengan warna dasar jingga. Masing-masing komponen dari logo ini menyimpan beberapa makna di dalamnya. Makna dari lambang HMTA atau segitiga tambang yaitu sebagai berikut :

  • Berbentuk segitiga terbalik yang bermakna bertenaga, tangguh, disegani, lebih mengutamakan kejujuran, mendahulukan klimaks dalam meraih prestasi, dan selalu bergerak maju dalam meraih prestasi yang lebih besar.
  • Segitiga tambang mempunyai 3 sisi yang sama besar bermakna dalam kegiatan penambangan terdapat 3 kegiatan utama yaitu pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan.
  • Berwarna dasar jingga yang bermakna warna kemenangan dari yang lahir dari tambang UPN “Veteran” Yogyakarta selain itu warna jingga merupakan warna yang mempunyai gradasi paling terang dalam kegelapan.
  • Terdapat siluet orang tambang yang menggunakan Helm Safety yang bermakna sosok yang menggambarkan profesional tambang dalam dunia kerja dengan garis-garis arsir horizontal melambangkan kecepatan dalam mencapai puncak karier dalam paruh waktu (luasan segitiga). Selain ini makna Helm Safety yaitu bahwa orang tambang selalu mengutamakan keselamatan dalam melalukan kegiatan apapun.
  • Dalam segitiga tambang terdapat daerah yang terang dan daerah yang gelap/daerah arsir yang bermakna bahwa sistem pertambangan terbagi menjadi 2 yaitu sistem tambang terbuka atau permukaan dan sistem tambang bawah tanah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.